MAKALAH MOTIF DALAM PSIKOLOGI UMUM
MOTIF
DALAM PSIKOLOGI UMUM
Mata Kuliah : Psikologi
Umum dan Sosial
Dosen : Zaenal Arifi, S. Psi
![]() |
Disususn Oleh : Kelompok 10
Muh. Khairul Khafid
Sutrio
Arif Rahman Iskandar (2016040053)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
WONOSOBO,
JAWA TENGAH
2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Alloh yang Maha Esa karena atas segala berkat dan cinta
kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Psikologi Umum dan Sosial yang berjudul “Motif dalam
Psikologi Umum”.
Sholawat dan salam
tidak lupa kami haturkan kepada Baginda Rosul Nabi Muhammad S.A.W.
Pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Zaenal Arifi, S. Psi, selaku dosen mata pelajaran Psikologi Umum dan Sosial
yang selalu memberikan bimbingan, dorongan dan masukan kepada kami.
2.
Pihak
yang telah ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan, oleh
sebab itu kami dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran demi
sempurnanya makalah ini.
Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mahasiswa sekalian. Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih.
Wonosobo, 13
September 2018
Penyusun I
Muh. Khairul Khafid
|
Penyusun
II
Sutrio
|
Penyusun
III
Arif
Rahman Iskandar
|
Mengetahui,
Dosen
Zaenal Arifin S. Psi
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang........................................................................................
1.2.
Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3.
Tujuan......................................................................................................
1.4.
Manfaat...................................................................................................
BAB II ISI
2.1 Pengertian Motif.....................................................................................
2.2 Pengertian motif sebagai inferensi,eksplanasi dan
prediksi....................
2.3 lingkaran
motivasi..........................................................................
2.4 teori-teori
motivasi.........................................................................
2.5 jenis-jenis
motif..............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................
3.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Motif berasal dari bahas
latin movere yang berarti bergerak atau to move ( Branca, 1964 ). Karena itu
motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang
mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.
Motivasi merupakan
keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai 3 aspek yaitu :
1. Keadaan terdorong dalam diri organisme yaitu kesiapan
bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan
lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
3. Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari sekilas latar belakang diatas, maka penulis
dapat merumuskan beberapa masalah, antara lain :
1.
Apa yang dimaksud dengan Motif ?
2.
Apa yang dimaksud dengan teori
Motivasi ?
1.3
TUJUAN
• Untuk mengetahui pengertian motif
• Untuk mengetahui motif sebagai inferensi,eksplanasi dan
prediksi
• Untuk mengetahui lingkaran motivasi
• Untuk mengetahui teori-teori motivasi
•
Untuk mengetahui jenis-jenis motif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
MOTIF
Motif berasal dari bahas latin movere
yang berarti bergerak atau to move ( Branca, 1964 ). Karena itu motif
diartiakan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang mendorong
untuk berbuat atau merupakan driving force.
Motivasi merupakan keadaan dalam diri
individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan. Dengan demikian
dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai 3 aspek yaitu :
1. Keadaan
terdorong dalam diri organism yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya
kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental
seperti berpikir dan ingatan.
2. Perilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
3. Goal
atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.
2.2 MOTIF
SEBAGAI INFERENSI,EKSPLANASI DAN PREDIKSI
Suatu hal yang penting berkaitan dengan
motif ini ialah bahwa motif itu tidak dapat diamati secara langsung. Tetapi
motif dapat diketahui atau terinferensi dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan
dan apa yang diperbuat oleh seseorang. Dari hal – hal tersebut dapat diketahui
tentang motifnya. Dengan kesimpulan orangmempunyai alat yang baik untuk
mengadakan eksplanasi mengenai perilaku.
Motif juga membantu seseorang untuk
mengadakan prediksi tentang perilaku. Apabila orang dapat menyimpulkan motif
dari perilaku seseorang dan kesimpulan tersebut benar, maka orang dapat
memprediksi tentang apa yang akan diperbuat oleh orang yangbersangkutan dalam
waktu yang akan datang.
2.3 LINGKARAN
MOTIVASI
Pada umumnya motivasi mempunyai sifat
siklas ( melingkar ), yaitu motivasi timbul, memicu perilaku tertuju kepada
tujuan ( goal ), dan akhirnya setelah tujuan ( goal ) tercapai motivasi itu
berhenti. Tetapi itu akan kembali ke keadaan semula apabila ada sesuatu
kebutuhan lagi. Pada tahap pertama timbulnya keadaan pemicu ( driving state ).
Istilah drive dorongan atau picu biasanya digunakan bila motiv yang timbul itu
berdasarkan kebutuhan biologis atau fisiologis. Drive timbul dapat karena organism
itu merasa ada kekurangan dalam kebutuhan ( needs ).
Untuk
memahami motif pada manusia dengan lebih tuntas, ada faktor lain yang berperan
dalam siklus motif tersebut, yaitu faktor kognitif. Seperti diketahui bahwa
kognitif merupakan proses mental seperti berpikir, ingatan, persepsi. Dengan
berperannya fakor kognitif dalam siklus motif, maka driving state dapat dipicu
oleh pikiran ataupun ingatan.
2.4 TEORI-TEORI
MOTIF
Seperti telihat dalam siklus, motif atau
driving state dapat timbul karena stimulus internal, stimulus eksternal,
ataupun interaksi antara keduanya ( Crider,dkk.1983 ). Mengenai motif ini ada
beberapa teori yang diajukan yang member gambaran tentang seberapa jauh peranan
dari stimulus internal dan eksternal. Teori – teori tersebut adalah :
1.
Teori insting ( instinct theory)
2.
Teori dorongan ( drive theory )
3.
Teori insentif ( insentive theory )
4.
Teori atribusi
5.
Teori kognitif.
2.5 JENIS-JENIS
MOTIF
1. Motif
Fisiologis
Dorongan atau motif fisiologis pada
umumnya berakar pada keadaan jasmani, misal dorongan untuk makan, dorongan
untuk minum, dorongan seksual, dorongan untuk mendapatkan udara segar. Dorongan
– dorongan tersebut adalah berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan untuk
melangsungkan eksistensinya sebagai makhluk hidup. Karena itu motif ini juga
sering disebut sebagai motif dasar ( basic motives ) atau motif primer (
primary motives ) karena motif atau dorongan ini berkaitan erat dengan
pertahanan eksistensi kehidupan. Dorongan ( drive ) ini merupakan dorongan atau
motif alami, merupakan motif yang dibawa. Disamping adanya motif yang alami,
juga ada motif yang dipelajari ( Morgan,dkk.1984 ; Woodworth dan Marquis,
1957).
a.
Tujuan yang dipelajari
Hewan
dan manusia kadang – kadang belajar mencapai tujuan yang tidak langsung
berkaitan dengan pemuasan kebutuhan biologis. Tujuan semacam ini yang sering
disebut sebagai tujuan yang dipelajari ( learned goal )atau tujuan sekunder.
b. Motif
dan kebutuhan yang dipelajari
Pengertian
kebutuhan yang dipelajari sering digunakan apabila motif itu timbul karena
proses belajar. Berkaitan dengan ini misalnya kebutuhan sosial yang juga kadang
– kadang disebut motif sosial. Disebut motif sosial karena motif ini dipelajari
melalui interaksi sosial. Sebagai hasil proses belajar yang kompleks khususnya
melalui kondisioning operand an modeling dalam keluarga anak belajar adanya
kebutuhan akan prestasi.
2. Motif
Sosial
Motif
sosial merupakan moif yang kompleks, dan merupakan sumber dari banyak perilaku
atau perbuatan manusia. Dikatakan sosial karena motif ini dipelajari dalam
kelompok sosial. McClelland berpendapat bahwa motif sosial itu dapat dibedakan
dalam :
a. Motif
berprestasi atau juga disebut( need for achievement )
Orang yang mempunyai kebutuhan atau need
ini akan meningkatkan performance, sehingga dengan demikian akan terlihat
tentang kemampuan prestasinya. Untuk mengungkap kebutuhan akan prestasi ini
dapat diungkap dengan teknik proyeksi.
b. Motif
berafiliasi atau juga disebut kebutuhan afiliasi ( need for affiliation )
Afiliasi menunjukkan bahwa seseorang
mempunyai kebutuhan berhubungan dengan orang lain.
c. Motif
berkuasa atau kebutuhan berkuasa ( need for power )
Dalam interaksi sosial orang akan
mempunyai kebutuhan berkuasa ( power ). Kebutuhan akan kekuasaan ini bervariasi
dalam kekuatannya dan dapat diungkapkan dengan teknik proyeksi.
3. Teori
kebutuhan dari Murray
Kebutuhan
– kebutuhan yang dikemukakan oleh Murraybatau juga disebut motif – otif adalah
sebagai berikut :
a. Merendah
atau merendahkan diri
b. Berprestasi
c. Afiliasi
d. Agresi
e. Otonomi
f. Counteraction
g. Pertahanan
h. Hormat
i.
Dominasi
j.
Ekshibisi atau pamer
k. Penolakan
kerusakan
l.
Infavoidance
m. Member
bantuan
n. Teratur
o. Bermain
p. Menolak
q. Sentience
r.
Seks
s. Bantuan
tau pertolongan
t.
Mengertis
4. Motif
eksplorasi, kompetensi, dan self-aktualisasi
a. Motif
untuk mengadakan eksplorasi terhadap lingkungan yang oleh Woodworth dan Marquis
disebut sebagai motif objektif
Salah
satu macam motif yang dikemukakan oleh Woodworth dan Marquia (1957) adalah
motif eksplorasi ini. Menurut mereka terdapat adanya macam – macam motif yaitu
:
1) Motif
yang berkaitan dengan kebutuhan organis
2) Otif
darurat
3) Motif
objektif dan minat.
b. Motif
untuk menguasai tantangan yang ada dalam lingkungan dan menanganinya dengan
secara selektif ( motif kompetensi )
Motif
kompetensi ini adalah berkaitan dengan motif intrinsic, yaitu kebutuhan
seseorang untuk berkompetensi dan menentukan sendiri dalam kaitan dengan
lingkungannya. Sebaliknya motif ekstrinsik yang ditujukan kepada tujuan yang
terletak di luar individu.
c. Motif
untuk aktualisasi diri yang berkaitan sampai seberapa jauh seseorang dapat
bertindak atau berbuat untuk mengaktualisasikan dirinya sepertiyang dikemukakan
Maslow (1970).
2.6 FRUSTASI
DAN KONFLIK
Dalam rangka individu mencapai tujuan
kadang-kadang atau justru sering individu menghadapi kendala, sehingga ada
kemungkinan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Apabila individu tidak
mendapat tujuan dan individu tidak dapat mengerti dengan secara baik mengapa
tujuan itu tidak dapat dicapai, maka individu akan mengalami frustasi atau
kecewa.
Sumber frutasi yang merupakan kendala
itu dpat bermacam-macam yaitu dari lingkungan, kemampuan yang ada dalam
individu yang tidak sesuai sehingga tidak dapat mencapai tujuan, konflik antara
motif-motif yang ada, dua motif atau lebih yang muncul berbarengan dan
membutuhkan pemenuhan.
2.7 JENIS
KONFLIK
Sumber frustasi dapat timbul karena
adanya konflik antara beberapa motif yang ad dalam individu yang bersangkutan.
Menurut Kurt Lewin ad tig macam konflik motif yaitu :
1. Konflik
angguk-angguk
Konflik
ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atu lebih yang kesemuanya
mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan
2. Konflik
geleng-geleng
Konflik
ini timbul apabil individu menghadapi dua atau lebih motif yang kesemuanya
mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan.
3. Konflik
geleng-angguk
Konflik
ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi objek yang mengandung
nilai yang positif tetapi juga menganung nilai yang negatif.
Apabila individu menghadapi bermacam-macam
motif ada beberap kemungkinan respons yang dapat diambil oleh individu yang
bersangkutan yaitu :
1. Pemilihan
atau penolakan
Dalam
menghadapi berbagi macam motif atau objek individu dapat mengadakan pemilihan
yang tegas
2. Kompromi
Apabila
individu menghadapi dua motif atau objek, ada kemungkinan individu dapat
mengambil respon yang bersifat kompromis dalm arti menggambungkan keduanya.
3. Ragu-ragu
( Bimbang )
Jika
Individu diharuskan mengadakan pemilihan atau penolakan antara dua objek atau
dua motif , maka kadang-kadang timbul kebimbangan atau keragu-raguan pada
individu dalam mengadakan pemilihan tersebut ini terjadi dalam keadaan konflik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Motif berasal dari bahas latin movere
yang berarti bergerak atau to move ( Branca, 1964 ). Karena itu motif diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang mendorong untuk berbuat
atau merupakan driving force.
Motivasi merupakan keadaan dalam diri
individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian
dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai 3 aspek yaitu :
1. Keadaan
terdorong dalam diri organisme yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan
misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental
seperti berpikir dan ingatan.
2. Perilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan ini.
3. Goal
atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.
3.2 SARAN
Materi dan Pembelajaran Psikologi Umum dan
Sosial sangat perlu kita terapkan dan kembangkan, karena ini sangat berperan
dalam mendidik para generasi muda pada khususnya dalam keagamaan dan akhlak
mulia, agar terbentuk para generasi muda yang tidak hanya punya intelektual
yang tinggi tetapi tidak bermoral.
Komentar
Posting Komentar